Syarat Mendoakan Orang Kafir atau Non Muslim

kiblat

Dalam kitab sirah Nabawiyyah terdapat kisah masuk Islamnya mantan gembong musyrikin Umar bin Khattab Radhiyallahu ’anhu. Ternyata sebelum beliau memperoleh hidayah iman dan Islam Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam pernah memohon kepada Allah ta’aala agar salah seorang dari dua gembong musyrikin kota Makkah memperoleh hidayah. Doanya diabadikan dalam hadits di bawah ini:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ

بِأَحَبِّ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ بِأَبِي جَهْلٍ أَوْ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ’anhu bahwa sesungguhnya Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam berdoa: “Ya Allah, muliakanlah Islam dengan sebab kecintaan dua lelaki kepadaMu, yaitu dengan sebab ‘Amr bin Hisyam (Abu Jahl) atau dengan sebab ‘Umar bin Khattab.” (Sunan At-Tirmidzi 12/141)

’Amr bin Hisyam atau Abu Jahal dan Umar bin Khattab Radhiyallahu ’anhu keduanya merupakan pimpinan musyrikin Quraisy di Makkah. Saat kaum muslimin masih lemah dan berjumlah sedikit di Makkah kedua tokoh ini terkenal sering menganiaya para pengikut da’wah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam. Sebab mereka sangat fanatik membela agama nenek moyang Abdul Muthallib, yaitu agama menyembah berhala alias kemusyrikan. Dan keduanya sangat resah dan marah melihat kian hari kian banyak orang di Makkah yang meninggalkan kemusyrikan dan memeluk agama tauhid Al-Islam

Menghadapi keadaan ini Nabi shollallahu ’alaih wa sallam malah mendoakan agar Allah ta’aalamembalikkan hati salah seorang di antara mereka berdua. Dengan harapan jika salah satunya masuk Islam tentu mereka justru akan menjadi pembela dan pejuang Islam di baris terdepan. Mengingat bagaimana aktif dan semangatnya mereka membela kemusyrikan, alangkah baiknya seandainya semangat itu diarahkan untuk menguatkan barisan Islam. Maka Nabi-pun mengajukan permintaan itu kepada Allah ta’aala. Dan ternyata dikabulkan. Panah doa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam melesat dan menghunjam ke dada Umar bin Khattab Radhiyallahu ’anhu. Dan selanjutnya kitapun tahu bahwa sejak keIslaman beliau ummat Islam untuk pertama kalinya berani menyatakan keIslaman mereka secara terbuka. Sebelum itu mereka senantiasa menyembunyikan keimanan dan keIslaman mereka.Subhanallah, alangkah besarnya jasa dan peranan Umar bin Khattab Radhiyallahu ’anhu…!

Pelajaran penting yang bisa kita petik dari kejadian ini ialah bahwa ternyata Islam tidak melarang secara mutlak seorang muslim mendoakan kaum kafir non-muslim. Namun sudah tentu ada syaratnya. Syaratnya ada dua: pertama, hendaknya isi doa seorang muslim untuk orang kafir hanya berisi satu permohonan saja kepada Allah ta’aala. Yaitu permohonan agar si kafir mendapat hidayah iman dan Islam. Dan kedua, hendaknya seorang muslim mendoakan orang kafir hanya ketika mereka masih hidup. Jangan berfikir untuk mendoakan seorang manusia yang telah meninggal dalam kekafiran.

Bagi seorang yang kafir satu-satunya perkara yang ia perlukan ialah mendapat hidayah iman dan Islam. Sebab bila ia hidup tanpa iman dan Islam maka apapun yang ia lakukan di dunia menjadi sia-sia saja. Allah ta’aala tidak akan memberi penilaian apapun atas kebaikan apapun yang dilakukan seorang manusia jika ia melakukannya tanpa iman. Maka jika seorang muslim mendoakan teman kerjanya atau tetangganya atau saudaranya non-muslim hendaknya hanya satu yang ia doakan: agar si non-muslim memperoleh hidayah sehingga masuk Islam.

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآَيَاتِ رَبِّهِمْ

وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا

”Katakanlah, “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.” (QS Al-Kahfi ayat 103-105)

Adapun syarat kedua, doakanlah orang kafir selagi mereka masih hidup. Jangan terlambat mendoakan mereka ketika mereka telah mati dalam kekafiran. Sedangkan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam saja dilarang Allah ta’aala mendoakan pamannya yang sangat ia cintai, Abu Thalib, agar memperoleh ampunan Allah ta’aala. Hal ini terjadi sesudah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam berusaha mengajak Abu Thalib masuk Islam saat menghadapi sakaratul-maut.

لَمَّا حَضَرَتْ أَبَا طَالِبٍ الْوَفَاةُ جَاءَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَجَدَ عِنْدَهُ أَبَا جَهْلِ بْنَ هِشَامٍ وَعَبْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي أُمَيَّةَ بْنِ الْمُغِيرَةِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَبِي طَالِبٍ يَا عَمِّ قُلْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ كَلِمَةً أَشْهَدُ لَكَ بِهَا عِنْدَ اللَّهِ فَقَالَ أَبُو جَهْلٍ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ يَا أَبَا طَالِبٍ أَتَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَلَمْ يَزَلْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْرِضُهَا عَلَيْهِ وَيَعُودَانِ بِتِلْكَ الْمَقَالَةِ حَتَّى قَالَ أَبُو طَالِبٍ آخِرَ مَا كَلَّمَهُمْ هُوَ عَلَى مِلَّةِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَأَبَى أَنْ يَقُولَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا وَاللَّهِ لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ مَا لَمْ أُنْهَ عَنْكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى فِيهِ

Ketika menjelang kematian Abu Thalib, datanglah Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam dan didapati di samping Abu Thalib ada Abu Jahal bin Hisyam dan Abdullah bin Abi Umayyah bin Mughirah. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda kepada Abu Thalib: “Pamanku, ucapkanlah Laa ilaha illa Allah, suatu kalimat yang aku akan bersaksi di hadapan Allah ta’aala untuk melindungimu”. Maka Abu Jahal dan Abi Ummayyah berkata: “Hai Abu Thalib, apakah engkau tidak suka dengan agama nenek-moyang kita Abdul Muthallib?” Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam terus mengajak Abu Thalib mengucapkan kalimat tauhid. Dan kedua orang itupun terus mengucapkan kalimat mereka. Sehingga akhir ucapan Abu Thalib adalah ucapan mereka bahwa ia tetap mengikuti agama Abdul Muthallib (menyembah berhala/agama kemusyrikan) dan ia enggan mengucapkan Laa ilaha illa Allah. Maka bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Demi Allah ta’aala, akan kumintakan ampunan Allah ta’aala atasmu selagi Allah ta’aala tidak melarangnya… lalu Allah ta’aala turunkan surah At-Taubah ayat 113.” (HR Bukhary 5/146)

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ

وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ

”Tiadalah sepatutnya bagi Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah ta’aala) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.” (QS At-Taubah ayat 113)

Kami Muslim, Dipaksa Merasa Bersalah

 

muslim

Kami Muslim, Dipaksa Merasa Bersalah

Belum genap sehari pengeboman dan penembakan Paris terjadi, tapi berbagai media sudah menyebut satu kelompok muslim sebagai pelaku teror. Baru saja Reuters menurunkan berita Paris attacks kill 127, Islamic State threatens France, dengan menyertakan paragraf ‘Tidak ada klaim pertanggungjawaban secara langsung, tapi ISIS mengeluarkan video tanpa tanggal. Video itu berisi ancaman ISIS bahwa Perancis tidak akan hidup damai sepanjang tetap ikut serta mengebom ISIS bersama Amerika’ (Reuters.com 14/11 pukul 16.53 WIB).

Berita di atas sudah pasti akan direlay berbagai media di dunia, termasuk media di Indonesia karena Reuters adalah portal berita terkemuka, dianggap terpercaya. Ini tentu saja sangat disayangkan karena belum ada investigasi, belum ada siaran pers dari yang mengaku bertanggungjawab, Reuters sudah menanamkan zhon bahwa pelaku teror Paris adalah muslim.

Esok, saya yakin Muslim di berbagai belahan dunia akan dipaksa untuk menyampaikan pernyataan ‘not in my name’, tidak atas nama saya, sebagai perceraian ideologis dengan ‘Muslim’ pelaku teror itu. Padahal, apa iya pelaku-pelaku teror ini Muslim? Mana bukti mereka Muslim?

Saya saja, belum apa-apa, di halaman pribadi media sosial juga menyampaikan hal itu. Not in my name. Walau, sungguh, saya belum tahu siapa yang menjadi pelakunya. Atau apakah nama kelompok saya (Muslim) akan diseret pelaku teror itu atau tidak.

Secara psikologis, ada ketakutan bahwa saya akan disamakan dengan kelompok –katanya Muslim- teroris itu. Itu sebabnya saya bersegera menyampaikan, tidak atas nama saya. Mental saya sudah lebih dulu terserang dan saya harus memertahankan diri. Saya bukan bagian dari teroris.
Padahal, siapa sih kelompok peneror itu?

Jangan-jangan ini pun setting kelompok tertentu. Mereka demikian pintar berperang dan ajeg menggunakan siasat Sun Tzu, ‘Bergerak dengan halus, sampai pada keadaan tanpa bentuk. Berlakulah dengan sangat misterius, sampai pada keadaan tak ada suara. Kamu akan bisa menentukan nasib lawan’.

Saking tidak jelasnya siapa mereka dan seterusnya, dua milyar orang berhasil dibuat merasa bersalah oleh pelaku teroris yang belum mengaku berasal dari Muslim ini.

Di sisi lain, pemberitaan model Reuters ini semacam menyembur minyak ke dalam api. Muslim di berbagai dunia semakin melek dengan kemunafikan Barat. Saat satu lokasi di Barat diserang, Muslim melihat media serentak berteriak, ‘Ini teror. Kita sedang berperang melawan teror.’ Media lalu menayangkan siapa yang harus diperangi itu, Muslim.

Pada hari yang sama, Muslim melihat Palestina diserang Israel dalam gelombang intifada ketiga dengan korban sudah ratusan juga, tidak banyak media yang memuat. Begitu juga saat Rusia atau tentara sekutu Amerika mengebom Siria empat hari lalu, media relatif sunyi.

Ini tentu saja tidak membantu terciptanya dunia yang aman, damai bagi semua. Sebanyak dua milyar manusia dari tujuh milyar penduduknya akan merasa tersudutkan dan dibuat tidak nyaman dengan propaganda teror identik dengan Islam.

Belum lagi jika mereka melihat pada saat yang sama, tindakan serupa di belahan bumi Muslim diakui sebagai tindakan memertahankan diri.

Standar ganda yang berkeleleran di media Barat ini sangat mungkin menjadi pemicu sebagian kecil Muslim yang merasa harus berbuat sesuatu atas ketidakadilan ini. Mereka merasa suaranya tidak didengar. Mereka membaca kesewenang-wenangan. Saat tidak ada kanal menyuarakan kemarahan itu, mereka mengambil jalan pintas, mereka turun tangan dengan membabibuta.

Saya harap, media-media di Indonesia bisa bijak menuliskan berita tentang teror di Paris. Elemen jurnalistik Bill Kovack rasanya perlu diingat terus. Kewajiban pertama jurnalistik adalah pada kebenaran. Kebenaran yang dilihat dari berbagai sisi sehingga utuh fakta itu dilihat dari kiri, kanan, atas, bawah, ataupun dalam. Jurnalistik juga harus bisa membuat berita yang proporsional dan komprehensif. Proporsional silahkan dilihat dari skalanya, jumlah yang tewasnya.

Sampai saat ini, jumlah terbanyak tewas dalam konflik dunia saat ini tetaplah Muslim. Jumlah terusir terbanyak tetaplah Muslim. Media mestinya proporsional menampilkan ini hingga tak membuat korban merasa menjadi pelaku kejahatan.

Jika media di negeri mayoritas Muslim saja gagal melakukan ini, apalagi media di belahan bumi yang lainnya.

(Ditulis oleh Maimon Herawati, Pengajar Jurnalistik Fikom Unpad melalui Harian Republika)

 

Description: Kami Muslim, Dipaksa Merasa Bersalah
Rating: 4.5
Reviewer: google.com
ItemReviewed: Kami Muslim, Dipaksa Merasa Bersalah

Hukum Mengucapkan Selamat Natal Bagi Kaum Muslim

5 Kunci Sukses di Bulan Ramadhon

tadarusanRamadhon adalah bulan yang penuh berkah, karena di bulan ini segala amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya, begitu juga bagi yang melakukan kejelekkan Allah akan melipatgandakan dosanya. Pada bulan ini semua umat islam diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh bagi yang tidak ada udzur atau halangan, sebagiamana Firman Allah SWT : “Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa sebagaiamana telah diwajibkan pada orang-orang sebelum kamu sekalian, agar kamu sekalian bertaqwa” (Al-Baqarah : 183).

Inilah waktu yang tepat bagi kaum muslimin untuk berlomba-lomba dalam mencari dan menabung pahala dengan beramal soleh, melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya dengan mengerjakan ibadah wajib dan ibadah-ibadah sunnah yang lebih banyak dari biasanya. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadist qudsi : “Sesungguhnya Tuhan kalian mengatakan ; setiap satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus dan berpuasa adalah amalan untuk-Ku dan Aku akan membalasnya” (HR. At-Tirmidzi).

Ada 5 kunci sukses di bulan Ramadhan ini yang harus kita jalankan sebagai muslim yang taat akan peraturan Allah dan Rosul-Nya, yaitu :

  1. Sukses berpuasa sebulan penuh
  2. Sukses sholat Tarawihnya
  3. Sukses membaca Al-Qur’an sampai khatam
  4. Sukses I’tikafnya
  5. Sukses menunaikan Zakat Fitrahnya

 

1. Puasa Ramadhan

Allah telah menjanjikan pahala yang besar bagi kaum muslimin yang sukses menjalankan ibadah puasanya di bulan Ramadhan. Nabi Muhammad SAW bersabda : “Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mencari pahala, diampuni dari dosa-dosanya yang telah dahulu” (HR. Bukhori)

Sebaliknya gambaran ruginya orang yang tidak sukses berpuasa di bulan Ramadhan dapat dilustrasikan oleh sabda Rosulalloh SAW sebagai berikut : “Barang siapa yang tidak berpuasa sehari dari Ramadhan selain keadaan yang dimurahkan Allah pada orang maka pahala puasa sehari yang dia tidak puasa tidak mencukupi jika diganti dengan pahala puasa setahun” (HR. Abu Dawud).

Kita tentunya termasuk orang yang ingin mendapatkan pengampunan Allah atas dosa-dosa yang telah kita perbuat dan tidak ingin rugi karena meninggalkan puasa meskipun hanya satu hari. Dengan meraih sukses berpuasa Insya Allah kita termasuk orang yang akan mendapatkan pengampunan.

2. Shalat Tarawih

Sebuah hadits Nabi SAW dikatakan “barang siapa menetapi ibadah (sholat tarwih) di bulan Ramadhan karena iman dan mencari pahala, diampuni bagi orang apa-apa yang telah dahulu dari dosanya orang” (HR. Bukhari).

3. Membaca Al-Qur’an
Nabi Muhammad SAW dibulan Ramadhan selalu mengkhatamkan Al-Qur’an dari awal hingga akhir 30 juz. Nabi SAW pernah bersabda : “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabulloh (Al-Qur’an) maka baginya mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan tersebut dilipat-gandakan menjadi sepuluh kalinya (HR. At-Tirmidzi).

4. I’tikaf Lailatul Qadar
Di dalam sepuluh hari yang akhir di bulan Ramadhan, Allah menyediakan satu malam yang lebih mulia dari seribu bulan (82 tahun) yaitu malam Lailatul Qodar. Karena kita tidak tahu kapan malam Lailatul Qodar itu, maka strategi untuk mendapatkannya adalah meningkatkan amal ibadah kita di sepuluh malam terakhir Ramadhan dengan rutin melaksanakan i’tikaf didalam masjid. Bahkan sekarang ini banyak ummat Islam yang berburu Lailatul Qadar dengan melakukan umrah khusus 10 hari terakhir Ramadhan di Masjidil Haram. Dengan mempersungguh untuk meraih sukses i’tikaf di sepuluh hari terakhir, kita mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk menemui malam Lailatul Qodar.

5. Membayar Zakat Fitrah
Terakhir, menjadi kewajiban kaum muslimin untuk membayar Zakat Fitrah sebelum mengakhiri Ramadhan. Di dalam suatu riwayat dari Abdullah bin Umar, dia berkata : “Rasul SAWmemerintahkan kepada kami untuk menyerahkan Zakat Fitrah sebelum orang melaksanakan sholat Iedul Fitri, dan Rasulullah mewajibkan zakat sebanyak satu sok gandum atau kurma atau keju kepada laki-laki, wanita, anak kecil, orang tua, orang merdeka atau hamba sahaya dari orang-orang Islam” (HR. Abu Dawud).

Kewajiban membayar zakat fitrah berlaku untuk orang Islam mulai bayi yang baru lahir hingga orang tua semua wajib tidak memandang miskin atau kaya. Karena membersihkan harta adalah dengan zakat, sedangkan puasa untuk membersihkan jiwa.

Dengan pedoman meraih sukses 5 hal diatas, insya Allah kita akan lebih mudah mengarahkan langkah ibadah kita menuju sukses ibadah dibulan Ramadhan. Kendala utama bagi kita biasanya adalah kemalasan, merasa lemah dengan memanjakan tubuh untuk selalu beristirahat, tidur-tiduran, menonton televisi atau bahkan melakukan kegiatan lain yang kurang bermanfaat. Jangan sampai itu terjadi, mari raih kemenangan dengan mempersungguh ibadah kita 5 sukses diatas adalah kuncinya.

 

Tips Agar Menjadi Orang yang Paham Agama

Assalammualaikum wr.wb.

Sebelum membaca tips dari saya, saya ingin berbagi cerita sedikit tentang pengalaman saya, dulu bisa dikatakan saya adalah orang yang buta dengan yang namanya Al-Qur’an bahkan membaca satu surat pun, saya masih mengeja seperti anak SD yang belajar membaca tulisan bahasa Indonesia. Saya hanya mengerti huruf hijaiyah dan harokatnya, ketika disuruh baca surat yang ada di dalam Alqur’an tapi saya lupa surat apa yang saya baca “yang jelas bukan surat cinta” nah,,itupun saya bacanya masih salah-salah karena tak mengerti hukum bacaannya, pada saat itu sangat banyak sekali kesalahan saya dalam membaca Al-Qur’an karena saya dulu tak pernah mau untuk mempelajarinya, sehingga saya dulu tak mengerti sama sekali, itulah kesalahan saya dalam hidup ini, kenapa tidak dari dulu mementingkan agama menjadi nomor satu daripada dunia, kenapa baru sekarang ??

Padahal ilmu agama itu lebih sempurna dan pol ketimbang ilmu dunia, malah kebanyakan terciptanya dan ditemukannya ilmu dunia itu berasal dari ilmu agama yaitu Al-Qur’an & Hadist..

Semoga cerita diatas bisa memotivasi teman-teman untuk selalu semangat dalam memperjuangkan agamanya Allah ila yaumil kiyamah dan terutama juga untuk memotivasi diri saya sendiri.

Bagaimana Menjadi Orang yang Paham Agama

Ketika seseorang telah sadar dan mendapatkan hidayah dari Allah, yang pertama akan dicarinya yaitu mencari dan mendalami ilmu agama lalu belajar memahaminya sampai benar-benar paham dan merasakan manisnya iman.

Lalu bagaimana dengan keadaan kita sekarang ?

Apakah sudah mendapat hidayah dari Allah ?

Apakah sudah sadar ingin kembali kejalan yang benar ?

Apakah sudah benar-benar ingin mencari kepahaman dalam agamanya Allah ?

Lalu apa yang Anda tunggu sekarang ?

Coba renungkan pertanyaan tsb dan jawablah didalam hati kita masing-masing lalu pahamilah jawaban tsb…

Untuk menjadi orang yang paham agama, kita harus merubah kebiasaan kita menjadi kebiasaan-kebiasaan yang lebih disenangi oleh Allah daripada kesenangan buat diri kita sendiri, karena jika Allah telah senang (ridho) dengan perbuatan yang kita kerjakan, pasti InsyaAllah Allah akan memudahkan jalan-Nya untuk kita yaitu jalan menuju kepahaman.

Bagaimana merubah kebiasaan kita menjadi kebiasaan yang disenangi Allah ?

Banyak sekali yang telah Allah jelaskan didalam Al-Qur’an & Hadist, bagaimana supaya Allah menyukai dan ridho dengan kebiasaan yang kita lakukan, salah satunya adalah dengan mencari ilmu agama, sebagaimana dalilnya :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

bahwa mencari ilmu (ilmu agama) itu wajib bagi setiap orang islam. (HR. Ibnu Majah Juz 1 Hal 81)

Kewajiban mencari ilmu agama itu wajib, jadi dengan adanya kita mencari ilmu agama berarti kita telah menjalankan salah satu perintah Rosulullah SAW dan apa-apa yang diperintahkan oleh Rosulullah kepada umatnya, pasti Allah selalu meridhoinya,  karena sesungguhnya didalam diri Rosulullah terdapat suri tauladan yang baik, oleh sebab itu dengan kita melakukan kebiasaan mencari ilmu agama (mengaji) maka berarti Allah juga telah meridhoi (kebiasaan) perbuatan baik kita dan tentunya kebiasaan baik seperti itu akan membawa perubahan yang lebih baik dalam hidup kita, namun kita harus bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu tsb artinya tidak main-main. Karena dengan adanya niat yang benar dan bersungguh-sungguh, maka Allah akan memudahkan jalan-Nya untuk kita.

29:69

Barang siapa yang bersungguh sungguh maka Allah akan menunjukkan jalan-Nya. Sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Ankabut : 69)

Oleh sebab itulah didalam mencari ilmu (mengaji) dan mencari kepahaman dalam agama kita harus mempersungguh, karena dengan kita bersungguh-sungguh maka Allah sendirilah yang akan menunjukkan jalan-Nya dan yang memberikan kepahaman kepada kita.

Bergaullah dengan orang-orang sholeh, karena dengan bergaul dengan orang yang sholeh maka akan menambah kepahaman Anda dalam agamanya Allah dan semakin meningkatkan iman Anda serta menjauhi dari perbuatan yang dilarang dalam agama.

Jadikanlah mencari ilmu agama (mengaji) itu sebagai hoby Anda, selalu bertafaqquh fiddin (mengkaji islam/agama) mempelajari kaidah-kaidah dasar islam dan mengetahui hukum halal dan haram. Karena dengan mengerti dan tahu semua itu, maka akan terciptanya kebaikan dalam diri kita, karena di sanalah terletak kebaikan umat islam.

مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

Siapa yang kehendaki kebaikan padanya, maka Dia akan jadikan orang itu fakih terhadap dien.” (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya, dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu ‘Anhu)

– See more at: http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2012/04/01/18473/paham-agama-syarat-utama-menjadi-baik-di-sisi-allah-taala/#sthash.PrxGPr9L.dpuf

مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ – See more at: http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2012/04/01/18473/paham-agama-syarat-utama-menjadi-baik-di-sisi-allah-taala/#sthash.PrxGPr9L.dpuf

مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

Siapa yang kehendaki kebaikan padanya, maka Dia akan jadikan orang itu fakih terhadap agama. ” (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya, dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu Anhu)”

Yufaqqihu disini, maknanya: menganugerahkan kecerdasan, pengetahuan, dan kefahaman terhadap urusan Islam (hukum-hukum syar’i). Faham di sini adalah faham yang membuahkan amal shalih sehingga tidak hanya mengetahui ilmunya tapi juga diamalkan sesuai ilmunya.

Semoga bermanfaat

Jika menyukai tulisan ini, silahkan bagikan kepada teman atau saudara Anda agar menjadi orang yang lebih paham dengan agama daripada selalu mementingkan dunia dengan kesenangan yang menipu.

Sudah Benarkah Niatmu

Sudah Benarkah Niat KitaAssalammualaikum wr.wb.

Tetapkan dan Benarkan Niat -Sudah seminggu ini saya tidak menulis artikel di blog Salam BK, dikarenakan ada beberapa PR yang harus saya selesaikan dan sampai sekarang pun itu masih belum selesai, karena kemungkinan PR saya ini akan semakin tambah banyak. Jadi, saya mohon maaf apabila terlalu lama mengupdate tulisan terbaru. Saya usahakan seminggu atau dua minggu sekali untuk mengupdate tulisan terbaru.

Pada tulisan kali ini saya ingin membahas tema tentang  Benarkan Niat Dalam Beramal, karena “innama a’malu biniyati” sesungguhnya amalan itu tergantung dengan niatnya. Oleh sebab itu hal yang perlu kita tata dalam mengerjakan suatu amalan adalah niat.

Didalam mengamalkan sesuatu tentu bagi orang-orang iman pasti ingin selalu niat karena Allah, tetapi terkadang tanpa sadar kita bukan hanya niat karena Allah saja namun juga ada niat selain Allah, seperti mengharapkan sesuatu yang bukan dari Allah, tetapi mengharapkan sesuatu dari manusia. Hal yang seperti ini harus kita waspadai dan perlu dibenahi, terkadang karena terbawa suasana kita pun bisa menjadi lupa dengan niat awal kita.

Suatu amalan yang diniati bukan karena Allah tidak akan dibarokahi dan tidak diterima amalannya.

Innallaha layaqo’balu minal amal illa ma kana lahu kholishon wabtughiya bihi wajhu

Sesungguhnya Allah tidak akan menrima suatu amalankecuali apa-apa (amalan) yang dikerjakannya itu murni karena Allah dan mengharapkan wajahnya (surga). “HR.An Nasa’i”

Bahkan nanti ketika diakhirot orang-orang yang mengamalkan sesuatu tidak niat karena Allah atau ada juga niat lain dari selain sewaktu mengamalkan di dunia dulu maka hanya Allah perlihatkan saja amalannya sewaktu di dunia, seperti melihat sinetron atau film. Jadi, sangat rugi jika kita mengerjakan suatu amalan tanpa diniati karena Allah atau mempunyai dua niat yaitu niat karena Allah sekaligus niat karena menginginkan/mengharapkan sesuatu yang bukan dari Allah.

LOH, Kenapa Kok Rugiiiii ???

Baiklah, disini akan saya berikan gambarannya yang simple dan real 100%…

Jika Anda mendatangi suatu pengajian atau suatu acara yang masih dalam lingkup agama, kemudian didalam acara tersebut tidak hanya ada tausyah agama tetapi juga ada wejangannya atau makanannya yang uenak-uenak dan mubalighnya/ustad yang menyampaikan tausyah tsb juga guanteng banget…pokoknya guanteng dah… apalagi kayak saya guantengnya 🙂

Maka supaya mendatangi pengajian atau acara tersebut diniati karena Allah, karena jika tidak diniati karena Allah, mungkin niatnya karena ingin makan gratiiissss dan melihat ustad nya yg guanteng kayak saya…khusus buat para cewek. Maka semua yang Anda kerjakan itu sia-sia karena Anda sudah mempunyai niat lain dari selain Allah sehingga Anda tidaklah mendapatkan pahalanya tetapi akan mendapatkan kerugian yang sangat besar.

Kerugian yang Anda dapatkan jika tidak diniati karena Allah ???

1.       Anda sudah pasti tidak mendapatkan pahala dan yang Anda lakukan itu sudah termasuk kedalam perbuatan syirik ghouf yaitu syirik yang tersembunyi, mengamalkan dengan niat karena Allah tetapi juga ada niat lainnya atau tidak niat karena Allah tetapi ada niat lainnya.

2.       Anda belum tentu mendapatkan makanannya, kalo gak kebagian gimana..hayoo.. misalkan makanannya gak enak gimana..hayoo.. Anda pun pasti akan kecewa. Dan jika ustadnya gak seguanteng kayak saya gimana..hayoo…  🙂 pasti Anda kecewa karena tidak sesuai dengan yang diinginkan.

3.       Timbul rasa penyesalan dihati Anda apabila keingnian yang Anda impikan tak sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga bukannya rasa ikhlas yang diterima tetapi malah timbul rasa kekecewaan.

Diatas, saya sudah menjelaskan kerugian bagi orang yang mengerjakan suatu amalan tidak niat karena Allah, dan dibawah ini saya juga akan menjelaskan keuntungan bagi orang yang mengerjakan suatu amalan dengan niat karena Allah.

Keuntungan yang Anda dapatkan jika diniati karena Allah ???

1.       Yang pertama Anda sudah pasti dibarokahi Allah dan mendapatkan pahalanya.

2.       Anda akan mendapatkan makanannya kalo kebagian dan seumpama makanannya kurang enak maka Anda tidak akan  merasa kecewa karena niat Anda karena Allah. Dan jika ustadnya pun tidak seguanteng saya, Anda pun tidak akan merasa kecewa karena niat Anda hanya mengharapkan pahalanya Allah.

3.        Tidak ada rasa penyesalan di hati Anda apabila didalam acara tersebut tak sesuai dengan yang Anda bayangkan sebelumnya, karena yang Anda kerjakan benar-benar diniati karena Allah.

Jika kita mengharapkan sesuatu dari manusia, maka persiapkanlah diri kita untuk menerima rasa kecewa. Tetapi jika kita mengharapkan sesuatu hanya kepada Allah, maka persiapkanlah diri kita untuk menerimanya dengan cara meningkatkan ibadah kepada-Nya karena yang Allah berikan akan jauh lebih baik dan lebih barokah yang tidak bisa Anda bayangkan dan Anda duga-duga, tentu Anda pun harus benar-benar dalam beribadah atau berjuang didalam agamanya Allah supaya hadiah yang Allah berikan pun juga benar-benar dahsyat. Maka dari itu  Benarkan Niatmu.

Salam Berbagi Kebaikan

Apa yang Harus Anda Pikirkan

sabarApa yang harus Anda pikirkan ??? sebuah pertanyaan yang selalu ada dalam pikiran saya. Sebenarnya apa yang kita pikirkan untuk hidup ini agar lebih bermakna dan bermanfaat untuk orang lain. Saya selalu mencoba dan berusaha agar  setiap ilmu agama yang saya miliki ini, bisa saya bagikan dan bermanfaat untuk orang lain. Karena saya teringat sebuah hadist yang berbunyi “ballighu anny wallaw ayyat” yang artinya “sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat” dengan adanya hadist atau dalil yang memerintahkan seperti itu, membuat saya selalu ingat agar ilmu yang saya miliki  ini bisa saya sampaikan kepada orang lain sehingga dapat bermanfaat. Semoga saja apa yang saya sampaikan memang betul-betul bisa dirasakan manfaatnya oleh orang lain.

Sejujurnya saya sangat senang sekali jika apa yang saya tahu, baik itu tentang ilmu agama ataupun lainnya yang bermanfaat, bisa saya bagikan kepada Anda dan bisa diambil faedahnya. Namun disini bukanlah Money yang akan saya bagikan kepada Anda karena saya saat ini bukanlah seorang millioner, namun do’akan saja semoga saya bisa menjadi seorang millioner sehingga saya bisa membagikan money kepada Anda, itu pun jika Anda mau menerima sedekah dari saya,,hehe  dan itu juga mungkin mimpi yang terlalu tinggi barang kali untuk menjadi seorang millioner,,hehe tetapi itu tidak masalah karena mumpung mimpi itu gratis, jadi mimpilah setinggi tingginya.

Kembali lagi ke kontek pembicaraan kita tentang Apa yang harus Kita Pikirkan, akhir-akhir ini ada sedikit problem yang menhampiri saya, namun saya tetap selalu mencoba sabar dan menerima segalanya dengan ikhlas, karena saya tahu apapun yang terjadi itu semua adalah kehendak dari Allah yang sudah ditetapkan di lauhil mahfud dan apa yang Allah rencanakan pasti baik bagi hambanya. Karena sesuatu yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah.

Namun, saya sempat termenung ditengah malam, sebenarnya apa yang harus kita pikirkan dalam hidup ini, bukankah yang harus kita pikirkan itu hanyalah selalu mengingat Allah agar selalu beribadah kepada-Nya, karena Dia lah kita ada di dunia ini, tetapi kenapa kita lebih banyak memikirkan sesuatu hal yang tidak bermanfaat untuk diri kita dimata Allah bahkan malah lebih banyak mudhorotnya.

Apalagi dengan yang namanya anak muda yang baru puber diakhir zaman seperti ini, pasti yang dipikirkannya tidak lari dari yang namanya l0v3, itu wajar karena sebagai manusia yang normal pastinya mempunyai hasrat dan punya rasa terhadap lawan jenisnya. Saya tidaklah menyalahkan hal itu karena itu sudah umum, semua pasti pernah mengalaminya.

Dan di tulisan kali ini saya tidak akan membahas hal itu, akan tetapi saya hanya ingin mengajak untuk memikirkan sesuatu hal yang lebih bermanfaat, jika selama ini kita tak sadar dengan apa yang selalu ada dan menghantui pikiran kita sehingga membuat kita selalu memikirkannya yaitu memikirkan hal-hal yang tidak bermanfaat, salah satu penyebabnya itu karena syaitan telah berhasil melakukan tipu daya nya terhadap kita sehingga membuat kita lebih banyak memikirkan sesuatu hal yang tidak ada manfaatnya dimata Allah melainkan sesuatu yang kita pikirkan itu hanya sia-sia saja.

Kenapa itu bisa terjadi ? karena syaitan mempunyai tingkat dan kelasnya masing-masing, jika yang mau digoda itu orang yang paham agamanya atau berkelas maka syaitan yang menggoda pun juga yang berkelas sama, jadi tak heran jika ada orang yang paham agama tapi bisa tergoda oleh bisikan syaitan. Oleh sebab itulah, kali ini saya sengaja membuat tulisan ini agar kita selalu ingat bahwa syaitan selalu banyak cara untuk membuat kita banyak lupa pada Allah, salah satunya dengan mengubah pemikiran kita untuk diarahkan ke hal-hal yang tidak bermanfaat didalam agama.

Tidak perlu saya jelaskan hal-hal memikirkan sesuatu yang tidak ada manfaatnya menurut Allah itu seperti apa, karena saya kira insya allah Anda semua sudah dapt memahaminya.

Jadi, alangkah baiknya jika selama ini kita merasa sangat jauh dari Allah karena sesuatu hal yang kita pikirkan tidak bermanfaat alias membawa mudhorot saja, maka tinggalkanlah pemikiran yang seperti itu secara perlahan-lahan, meskipun terkadang ada sesuatu yang memang tidak mudah untuk dilupakan atau dihilangkan dalam pikiran kita, tetapi yakinlah dan berusahalah untuk melupakan atau menghilangkan pikiran itu secara perlahan-lahan saja, saya yakin pasti Anda bisa melakukannya. Dan jika kita tidak bertindak tegas terhadap pemikiran yang seperti itu, maka sama saja kita membiarkan diri kita ini jatuh kedalam lubang yang salah untuk yang kedua kalinya.

Berubahlah untuk menjadi lebih baik dengan memikirkan hal-hal yang berguna dan bermanfaat khususnya bagi diri sendiri, baik itu didunia maupun diakhirot.

Salam Berbagi Kebaikan

Bagikan jika tulisan ini bermanfaat

Like dan Share

Kenapa Harus Pilih-Pilih Teman

HATI-HATI DENGAN TEMAN YANG KAU PILIH “TAHUKAH KAMU” ???

temanEntah mengapa saya ingin sekali menuangkan pemikiran saya kedalam sebuah tulisan ini, jika saudara menganggapnya ini hanya tulisan dan pemikiran biasa,,tentu jawabannya memang iya,, ini memang hanya pemikiran biasa yang banyak tidak dipikirkan oleh anak muda zaman sekarang, sehingga membuat mereka lalai dan semakin jauh dari agama.

Saya berharap saudara meluangkan waktunya sedikit saja untuk membaca tulisan ini, saya tidak minta banyak waktu kepada saudara, saya hanya minta waktu secukupnya saja agar saudara mau membaca tulisan ini sampai habis.

Saya tidak ada modus tertentu atau ingin mempengaruhi saudara namun saya hanya ingin mengubah pemikiran saudara ke arah yang benar sesuai dengan agama kita sebagai orang islam yaitu berpikir secara islam dengan Al-Qur’an & Hadist dan terlepas dari pemikiran barat yang akhir-akhir telah banyak mempengaruhi kita sehingga tanpa sadar kita pun serasa jauh dari agama kita sendiri.

“BERAWAL DARI MENDENGARKAN TAUSYAH AGAMA”

Selepas menunaikan kewajiban sholat jum’at, tak lupa saya ikut mendengarkan tausyah yang disampaikan oleh seorang mubaligh, karena masih ada waktu longgar maka saya manfaatkan untuk menambah kepahaman saya dan sekaligus menambah pahala.

Di dalam nasehat tersebut saya terperangah ketika mendengar kalimat ini “bahwasanya kita hidup di dunia ini baru merupakan calon yaitu calon penghuni surga”

saya kopas sedikit tentang yg namanya ‘”CALON'”

kalo yang namanya calon, itu berarti belum sepenuhnya menjadi milik kita dan menjadi hak kita, contohnya saja calon ISTRI karena namanya baru calon jawabannya jelas bisa iya jadi istri, juga bisa tidak jadi istri. Begitu juga kita hidup di dunia ini, kita sering beribadah dan mengaji dengan tujuan untuk mendapatkan rohmatnya Allah yaitu surga dan yang kita lakukan itu merupakan langkah-langkah yang harus kita tempuh dan kita jalani untuk sampai ke tujuan akhir kita atau goal kita.

Saya tahu untuk melakukan semua itu tidaklah gampang dan semudah membalikan telapak tangan, apalagi jika kita masih berjiwa muda seperti saya dan belum menikah. Banyak sekali cobaan dan godaan yang harus kita hadapi untuk di lewati dan itu sudah pasti kita akan menjumpainya walau bagaimana pun kita menghindarinya, tetap tidak akan bisa untuk tidak menjumpainya, namun disini yang terpenting yang harus kita lakukan agar tidak kebablasan dan terjerumus kedalamnya adalah membatasinya, yaitu mengurangi dan membatasi pergaulan-pergaulan kita dengan orang2 yg kurang baik,, serta selanjutnya kita harus memilih dan memilah teman dalam bergaul. Pilih teman yang bisa merubah saudara menjadi lebih baik atau pilih teman yang sholeh seperti yang diperintahkan baginda kita Nabi Muhammad SAW.

Terkadang memang ada orang yang mengatakan, kamu jangan suka memilih milih teman, termasuk diantara teman saya pun ada juga yang mengatakan demikian kepada saya dan itu bukan hanya satu orang saja yang mengatakan seperti itu pada tetapi sudah lebih dari satu orang, perkataan tersebut langsung masuk kedalam pikiran saya dan langsung tersimpan begitu saja di memori saya bahkan sampai sekarang, saat saya menulis tulisan ini pun saya masih ingat, tetapi saya tetep pada prinsip saya, ya”” saya harus memilih dan memilah teman karena teman juga merupakan sebagian dari orang yang bisa mempengaruhi saya bahkan bisa juga mempengaruhi hidup saya. Coba lihat disekitar kita sudah berapa banyak orang2 yang terpengaruh dengan temannya yang tidak baik, yang akhirnya ikut2an menjadi tak baik padahal sebelumnya dia orang baik.

Terkadang ada juga yang mengatakan begini ‘itukan tergantung dari individu masing-masing’. Memang benar itu tergantung dari individu itu sendiri yang menjalaninya, namun sadarkah saudara bahwa kita hidup didunia ini bukan hanya manusia sendiri tetapi juga ada jin serta iblis dan syaitan beserta pengikutnya yang selalu mempengaruhi kita ke jalan yang salah, jalan menuju neraka.

Pertanyaannya sekarang, mampukah saudara melawan tipu daya syaitan agar tidak terpengaruh dan dipengaruhi ke jalan yang salah sedangkan saudara masih berteman dengan orang-orang yang selalu berbuat dosa dan sering melanggar larangan Allah ?

Ingat loh, meninggalkan sholat wajib itu juga merupakan salah satu “DOSA BESAR”

Mungkin itu pertanyaan yang harus saudara pikirkan terlebih dahulu, masih ingatkah saudara dengan ceritanya Nabi Adam, kenapa Nabi Adam dikeluarkan dari surga ?? tentu insya allah saudara sudah tahu, Nabi Adam dikeluarkan dari surga karena memakan buah Kholdi yang dilarang oleh Allah,, kenapa Nabi Adam memakannya, kan Allah sudah melarangnya ?? memang Nabi Adam sudah diperingatkan oleh Allah agar tidak memakan buah tsb, akan tetapi iblis selalu berusaha untuk mempengaruhi Nabi Adam agar memakan buah tsb akhirnya dengan segala strategi yang telah disiapkan, iblis pun berhasil mempengaruhi Nabi Adam dan akhirnya Nabi Adam pun memakan buah kholdi tsb kemudian Allah mengeluarkan Nabi Adam dari surga karena telah melanggar perintah Allah.

Dari cerita Nabi Adam tersebut kita ambil kesimpulannya begini, seorang nabi yang mempunyai derajat tinggi disisi Allah saja masih bisa dipengaruhi oleh iblis atau terkena tipu daya iblis, padahal Nabi Adam ketika disurga tidak ada temannya kecuali dengan istrinya yaitu Hawa.

Nah, bagaimana dengan keadaan kita sekarang yang mempunyai teman berbagai karakter dan sikap sert a perilaku yang tak mencerminkan sebagai orang islam. Apakah kita bisa yakin tidak bakalan terpengaruh dengan teman-teman kita, okelah jika teman kita baik kita terpengaruh untuk menjadi baik juga dan itu bagus, tetapi bagaimana jika teman kita tak baik, lalu kita terpengaruh ?? nabi saja yang keimanannya lebih tinggi daripada kita bisa terpengaruh oleh tipu daya iblis/syaitan, apalagi dengan kita, pasti kita juga akan mudah dipengaruhi oleh iblis/syaitan. Oleh karena itulah kenapa nabi memerintahkan kita agar berteman dengan orang iman (org sholeh).

Kenapa saya berani mengatakan bahwa kita harus memilih dan memilah teman ??

Yang jelas saya akan menjawab pertanyaan tersebut dengan dua 2 alasan menurut versi saya dan yang telah saya alami sendiri :

1. Karena saya sudah mengalaminya sehingga sedikit banyaknya saya tahu dan mengerti apa yang akan terjadi jika saudara juga mengalaminya.

2. Saya tidak mau jika yang terjadi pada saya dulu juga terjadi pada saudara….. KoK GITU,,, KENAPA ?? karena saya juga belum tahu apakah saudara nanti diberi hidayah oleh Allah sehingga bisa kembali kejalan yang benar, karena Allah memberi hidayah ini hanya pada orang yang dikehendakinya. Jujur saya katakan, saya termasuk orang yang SANGAT beruntung karena Allah masih saying kepada saya dan menunjukan saya kejalan yang benar dan saya sangat2 bersyukur sekali.

Saya tahu mungkin ada sebagian orang yg tidak setuju dan mungkin termasuk saudara. Okelah, itu hak kalian tapi jika kalian orang islam maka ketahuilah sesungguhnya Rosulullah juga memerintahkan kita agar selalu bergaul dengan orang-orang iman (sholeh) bahkan menganggapnya seperti saudara kita sendiri.

Sekali lagi saya coba jelaskan agar kita bisa sama-sama memahami, masih ingatkah saudara tentang cerita pamannya Rosulullah yang bernama Abu Tholib, Beliau adalah pamannya Rosulullah yang berani membela Rosul ketika berhadapan dengan orang-orang kafir akan tetapi menjelang wafatnya beliau, Rouslullah mencoba untuk mengatakan dan memerintahkan pamannya agar membaca lafad LAILAHA ILA ALLAH sebagai pembelaan Rosul ketika di akhirot nanti, akan tetapi apa yang terjadi ?? ternyata beliau tidak mau, karena terpengaruuh oleh teman2nya (yg termasuk saudaranya sendiri yang bernama Abu Jahal) akhirnya beliau pun meninggal dalam keadaan jahiliyah.

Masih ragu dan belum percaya bahwa teman dapat mempengaruhi kita dan berdampak positif dan negative terhadap perilaku kita dan di mata orang lain.

Baiklah saya beri satu contoh, jika saudara mempunyai teman yang suka main judi lalu saudara melihatnya bermain judi sambil menunggunya juga, namun tiba-tiba ada razia dan teman saudara ditangkap, karena saudara juga ada di TKP akhirnya saudara pun ditangkap juga dan dibawa ke kantor untuk diintrogasi, walaupun saudara tidak ikut main judi namun saudara ditetapkan sebagai tersangka karena ikut terlibat dalam kegiatan berjudi, saudara bisa kena tuduhan sebagai keamanan dalam kegiatan main judi tersebut atau bisa juga dituduh sebagai orang yang membiarkan dan membolehkan kegiatan yang dilarang dalam Undang-Undang dan lainnya sehingga saudara akhirnya juga terkena imbasnya padahal saudara tidak ikut main.

Dari contoh cerita tsb dapat diambil kesimpulan bahwa jika kita berteman dengan orang2 yang tidak baik walaupun kita baik maka kita pun akan terkena imbasnya bisa dianggap tidak baik juga oleh orang lain.

Saya juga pernah mendengar suatu dalil bahwa nabi bersabda : “jika kalian ingin melihat bagaimana sikap dan perilaku orang lain maka lihatlah temannya”

Jadi, jika saudara ingin meihat dan mengetahui sikap serta perilaku saya ataupun akhlak teman saudara, maka lihatlah siapa temannya.

Semoga apa yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi saudara dan bisa merubah kita untuk menjadi lebih baik lagi serta hati-hati dalam memilih teman atau bergaul.

Bagikan jika tulisan ini bermanfaat

Like dan Share

Sholat Mencegah Perbuatan Keji dan Mungkar

Ada seorang lelaki yang merayu-rayu seorang wanita agar mau melakukan zina dengannya. Segala jurus tipu daya ia lakukan untuk meruntuhkan keteguhan iman sang wanita. Memang, lelaki itu ganteng sekali, ditambah lagi ia sangat kaya dikampungnya. Tentu saja tidak sedikit wanita yang menaruh hati padanya. Bagaimana dengan wanita yang dirayunya itu ?
Wanita tersebut sebetulnya sudah bersuami. Ia adalah seorang istri yang taat kepada suaminya. Suaminya sendiri adalah seorang yang taat pula. Perihal rayuan lelaki itu ia adukan kepada suaminya.

“Wahai suamiku, lelaki kaya yang tinggal disebelah sana itu seringkali menggoda aku. Ia tinggal masih sekampung dengan kita. Tiap kali ia berpapasan denganku, atau kebetulan saja bertemu dengannya, pasti saja ia merayu-rayu aku agar mau berbuat zina dengannya. Ia terus-menerus melakukan hal itu padaku. Apa yang harus aku perbuat, suamiku ?” Sang suami menanggapi istrinya dengan tenang-tenang saja. ” Katakan kepada laki-laki itu bahwa engkau akan mau menuruti godaannya, yaitu berzina dengannya. Cuma, dia mesti memenuhi satu persyaratan dahulu”.

Dengan patuh istrinya kemudian mendengarkan terus apa yang dikatakan oleh suami tercintanya. Setelah itu pergilah ia menemui laki-laki yang sering mengganggunya itu.
Begitu mengetahui siwanita yang selalu diincarnya datang mencarinya, bukan main gembira perasaannya. Hatinya berbunga-bunga. Akhirnya kesampaian juga apa yang menjadi keinginannya selama ini kepada wanita cantik itu. Dengan penuh ketidaksabaran ia menantikan apa yang akan dikatakan sang wanita.
“Aku akan mau berbuat zina denganmu sebagaimana yang selalu engkau katakan kepadaku dalam rayuan-rayuanmu selama ini !” Mendengar kesediaan wanita itu, lelaki tersebut langsung berseri-seri wajahnya. Pikirnya, apapun yang dikehendaki wanita ini akan ia penuhi asalkan ia mau berzina bersamanya. Sungguh ia tak dapat menahan keinginannya melihat kecantikan dan keelokan tubuh wanita tersebut yang indah.

“Apapun akan kupenuhi demi kamu. Seandainya engkau punya permintaan, katakan. Apakah kamu butuh uang atau apa saja. Pendeknya, aku akan memenuhi apa saja yang engkau inginkan dariku “.
” Baiklah, Aku tak meminta uang atau materi apa pun. Permintaanku sederhana dan mudah saja.” Dengan rasa tak sabar yang terbaca dari air mukanya, laki-laki-laki itu terus mendesak siwanita agar ia mengutarakan persyaratan yang ia kehendaki.
” Ayo, katakan apa saja, aku pasti akan memenuhinya”.

” Sebelum kita sama-sama melakukan perbuatan itu, aku minta agar kamu mau melakukan sholat berjamaah bersama suamiku. Tidak banyak, hanya empat puluh subuh saja secara terus menerus. Tidak boleh terputus.” Mengetahui cuma itu permintaan siwanita, maka dengan bersemangat si laki-laki tersebut menyatakan kesangggupannya.
Demikianlah kisahnya. Mulai sejak ia berjanji, maka sholat subuhlah ia sebagaimana permintaan itu. Hingga pada sholat subuh yang keempat puluh berlangsung, yakni setelah janji itu terpenuhi, maka si wanita telah bersiap-siap untuk memenuhi janjinya. Rupanya, si laki-laki-laki telah bertekun karena keinginan hatinya, demikian pikir si wanita.

Pergilah si wanita menemui laki-laki tersebut. Begitu mereka bertemu, apa yang terjadi ? Ternyata kejadian menjadi terbalik. Si wanita mencoba merayu-rayu si laki-laki itu untuk memenuhi keinginannya. Namun apa jawab laki-laki itu ?
“Aku kini sudah bertaubat kepada Allah SWT, wahai perempuan ! Aku tidak mau lagi melakukan perbuatan terkutuk seperti itu !” Mendengar cerita sang istri, perihal jawaban si laki-laki yang tempo hari menggodanya, sang suami wanita itu memanjatkan doa` kepada Allah SWT . “Maha Benar Allah SWT ! Firman-Nya adalah benar. Bahwa sholat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar.”

( Diceritakan oleh Imam Naisaburi r.a )
Oleh :
Al-Islam – Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Ketika Dosa Anda Sedalam Samudera

Pernahkah kita menghitung dosa yang kita lakukan dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun bahkan sepanjang usia kita?
Andaikan saja kita bersedia menyediakan satu kotak kosong, lalu kita masukkan semua dosa-dosa yang kita lakukan, kira-kira apa yang terjadi? Saya menduga kuat bahwa kotak tersebut sudah tak berbentuk kotak lagi, karena tak mampu menahan muatan dosa kita.
Bukankah shalat kita masih “bolong-bolong”? Bukankah pernah kita tahan hak orang miskin yang ada di harta kita? Bukankah pernah kita kobarkan rasa dengki dan permusuhan kepada sesama muslim? Bukankah kita pernah melepitkan selembar amplop agar urusan kita lancar? Bukankah pernah kita terima uang tak jelas statusnya sehingga pendapatan kita berlipat ganda? Bukankah kita tak mau menolong saudara kita yg dalam kesulitan walaupun kita sanggup menolongnya?

Daftar ini akan menjadi sangat panjang……
Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Allah berfirman dalam Surat az-Zumar [39]: 53 “Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Indah benar ayat ini, Allah menyapa kita dengan panggilan yang bernada teguran, namun tidak diikuti dengan kalimat yang berbau murka. Justru Allah mengingatkan kita untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah. Allah pun menjanjikan untuk mengampuni dosa-dosa kita.
Karena itu, kosongkanlah lagi kotak yang telah penuh tadi dengan taubat pada-Nya.Kita kembalikan kotak itu seperti keadaan semula, kita kembalikan jiwa kita ke pada jiwa yang fitri dan nazih.
Jika anda mempunyai onta yang lengkap dengan segala perabotannya, lalu tiba-tiba onta itu hilang. Bukankah anda sedih? Bagaimana kalau tiba-tiba onta itu datang kembali berjalan menuju anda lengkap dengan segala perbekalannya? Bukankah Anda akan bahagia? “Ketahuilah,” kata Rasul, “Allah akan lebih senang lagi melihat hamba-Nya yang berlumuran dosa berjalan kembali menuju-Nya!”

Allah berfirman: “Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS 39:54)
Seperti onta yang sesat jalan dan mungkin telah tenggelam di dasar samudera, mengapa kita tak berjalan kembali menuju Allah dan menangis di “kaki kebesaran-Nya” mengakui kesalahan kita dan memohon ampunNya…

Wahai Tuhan Yang Kasih Sayang-Nya lebih besar dari murka-Nya, Ampuni kami Ya Allah!